iklan

Tuesday, January 23, 2018

Rencana Besar Dragon dan pasuka Revolusi

Apabila kita perhatikan pada dasarnya kehancuran markas utama pasukan revolusi di baltigo adalah murni kesalahan dan keteledoran dari Sabo. Kenapa ?, Karena dia tidak menyadari pergerakan dari Jesus Burgess yang menyusup kedalam lambung kapal yang dia gunakan untuk berlayar menuju Baltigo. Tetapi bagaimana kalau ternyata Sabo membiarkan Burgess untuk menyusup masuk ke dalam kapalnya? Bukankah pada saat itu Burgess sedang sekarat dan menederita luka yang cukup parah. Bahkan hanya sekedar untuk bergerak saja Burgess sudah sangat kesulitan. Jadi kecil kemungkinan apabila orang sehebat Sabo tidak menyadari pergerakan dari Burgess pada saat itu. Hal inilah yang menjadi alasan kuat kenapa saya beranggapan bahwa sebenarnya Sabo sudah mengetahui keberadaan Burgess yang telah menyusup ke dalam kapal. Tetapi mengapa Sabo membiarkan hal itu terjadi ? PADAHAL resikonya sudah sangat jelas yaitu keberadaan markas utama Pasukan Revolusi (Revolutionary Army) akan diketahui oleh pihak luar dan hal ini sangatlah berbahaya bagi pihak Pasukan Revolusi itu sendiri. Karena pimpinan mereka, Monkey D Dragon adalah orang yang paling dicari oleh pihak Pemerintah Dunia (World Govt) melebihi para Yonkou. Lalu apa yang menjadi tujuan sabo melakukan hal tersebut ?. 
Oke kita lanjutkan pembahasanya, Apabila kita perhatikan pasca lengsernya Keluarga Donquixote Doflamingo sebagai raja di Arc Dressrosa. Monkey D Dragon memberikan mandat kepada Koala untuk mengumpulkan semua perwira Pasukan Revolusi dari seluruh belahan dunia One Piece ke Baltigo. Dan pada saat yang sama pihak Pasukan Revolusi juga sudah memiliki persenjataan dalam jumlah yang besar. Hal ini juga diungkapkan oleh Burgess ketika sedang bersembunyi di Baltigo. Hal serupa juga diungkapkan oleh Salah satu dari anggota CP0 yaitu Rob Lucci, dia beranggapan bahwa pasukan revolusi telah mencampuri urusan angkatan laut terlalu jauh karena telah mencuri semua senjata dari pelabuhan bawah tanah milik Dofalmingo ketika berada di Dressrosa. Masih di waktu yang hampir bersamaan Dragon juga mengungkapkan bahwa beberapa tahun terakhir para agen Inteligen Chipper Poll sudah bertambah kuat. Hal ini mengindikasikan bahwa pihak Pemerintah Dunia semakin gencar dalam melakukan pencarian dan menghabisi semua pergerakan dari para Pasukan Revolusi yang saat ini dianggap semakin mengancam eksistensi pihak Pemerintah Dunia.


Dari penjelasan barusan saya menyimpulkan begini, Dengan persenjataan dan berkumpulnya semua perwira Pasukan Revolusi dari seluruh dunia One Piece. Monkey D Dragon merencanakan untuk melakukan serangan besar – besaran kepada pihak Pemerintah Dunia. Targetnya sudah sangat jelas, Apalagi kalau bukan pertemuan antar pemimpin dunia saat Reverie di Mariejoa berlangsung. Tetapi hal ini tidak akan bisa terwujud apabila pihak Pemerintah Dunia semakin agresif dalam mengawasi pergerakan mereka. Jadi Sabo selaku orang no 2 setelah Dragon dalam organisasi Pasukan Revolusi mengambil inisiatif untuk membuat skenario seolah – olah markas utama Pasukan Revolusi di Baltigo dihancurkan oleh kelompok bajak laut Kurohige


Dan hancurnya Baltigo membuat pihak Pemerintah Dunia berspekulasi bahwa Pasukan Revolusi telah dihabisi oleh salah satu Yonkou lalu pihak Pemerintah Dunia pun mengurangi kewaspadaan mereka terhadap pergerakan Pasukan Revolusi. Dan ketika hal itu terjadi, Maka Pasukan Revolusi memiliki cukup ruang untuk melakukan pergerakan lalu mereka akan melancarkan serangan besar – besaran pada saat Reverie di Mariejoa berlangsung. Pihak Pemerintah Dunia pun pastinya akan sangat terkejut dengan adanya serangan dadakan tersebut. Karena pihak Pemerintah Dunia tidak mendeteksi pergerakan dari para Pasukan Revolusi. Inilah yang menjadi tujuan dari Sabo. Lalu Kira – kira siapakah yang menjadi target Dragon di Reverie ? Apakah pihak GOROSEI ? Atau semua pemimpin dunia yang hadir ? Kita tunggu saja kelanjutan ceritanya. Terima Kasih.........

Sumber:22portgas

No comments:

Post a Comment