Apabila kita perhatikan
pada dasarnya kehancuran markas utama pasukan revolusi di baltigo adalah murni kesalahan
dan keteledoran dari Sabo. Kenapa ?, Karena dia tidak menyadari pergerakan dari
Jesus Burgess yang menyusup kedalam
lambung kapal yang dia gunakan untuk berlayar menuju Baltigo. Tetapi bagaimana kalau ternyata Sabo membiarkan Burgess
untuk menyusup masuk ke dalam kapalnya? Bukankah pada saat itu Burgess sedang
sekarat dan menederita luka yang cukup parah. Bahkan hanya sekedar untuk
bergerak saja Burgess sudah sangat kesulitan. Jadi kecil kemungkinan apabila
orang sehebat Sabo tidak menyadari pergerakan dari Burgess pada saat itu. Hal
inilah yang menjadi alasan kuat kenapa saya beranggapan bahwa sebenarnya Sabo sudah
mengetahui keberadaan Burgess yang telah menyusup ke dalam kapal. Tetapi mengapa
Sabo membiarkan hal itu terjadi ? PADAHAL resikonya sudah sangat jelas yaitu keberadaan
markas utama Pasukan Revolusi (Revolutionary
Army) akan diketahui oleh pihak luar dan hal ini sangatlah berbahaya bagi pihak
Pasukan Revolusi itu sendiri. Karena pimpinan mereka, Monkey D Dragon adalah orang yang paling dicari oleh pihak
Pemerintah Dunia (World Govt)
melebihi para Yonkou. Lalu apa yang menjadi tujuan sabo melakukan hal tersebut
?.
Oke kita lanjutkan
pembahasanya, Apabila kita perhatikan pasca lengsernya Keluarga Donquixote Doflamingo sebagai raja di
Arc Dressrosa. Monkey D Dragon memberikan mandat kepada Koala untuk
mengumpulkan semua perwira Pasukan Revolusi dari seluruh belahan dunia One
Piece ke Baltigo. Dan pada saat yang sama pihak Pasukan Revolusi juga sudah
memiliki persenjataan dalam jumlah yang besar. Hal ini juga diungkapkan oleh Burgess
ketika sedang bersembunyi di Baltigo. Hal serupa juga diungkapkan oleh Salah
satu dari anggota CP0 yaitu Rob Lucci,
dia beranggapan bahwa pasukan revolusi telah mencampuri urusan angkatan laut
terlalu jauh karena telah mencuri semua senjata dari pelabuhan bawah tanah milik
Dofalmingo ketika berada di Dressrosa. Masih di waktu yang hampir bersamaan Dragon
juga mengungkapkan bahwa beberapa tahun terakhir para agen Inteligen Chipper
Poll sudah bertambah kuat. Hal ini mengindikasikan bahwa pihak
Pemerintah Dunia semakin gencar dalam melakukan pencarian dan menghabisi semua
pergerakan dari para Pasukan Revolusi yang saat ini dianggap semakin mengancam
eksistensi pihak Pemerintah Dunia.
Dari penjelasan barusan
saya menyimpulkan begini, Dengan persenjataan dan berkumpulnya semua perwira
Pasukan Revolusi dari seluruh dunia One Piece. Monkey D Dragon merencanakan
untuk melakukan serangan besar – besaran kepada pihak Pemerintah Dunia. Targetnya
sudah sangat jelas, Apalagi kalau bukan pertemuan antar pemimpin dunia saat Reverie
di Mariejoa berlangsung. Tetapi hal
ini tidak akan bisa terwujud apabila pihak Pemerintah Dunia semakin agresif
dalam mengawasi pergerakan mereka. Jadi Sabo selaku orang no 2 setelah Dragon dalam
organisasi Pasukan Revolusi mengambil inisiatif untuk membuat skenario seolah –
olah markas utama Pasukan Revolusi di Baltigo dihancurkan oleh kelompok bajak
laut Kurohige.
Dan hancurnya Baltigo membuat
pihak Pemerintah Dunia berspekulasi bahwa Pasukan Revolusi telah dihabisi oleh
salah satu Yonkou lalu pihak Pemerintah Dunia pun mengurangi kewaspadaan mereka
terhadap pergerakan Pasukan Revolusi. Dan ketika hal itu terjadi, Maka Pasukan
Revolusi memiliki cukup ruang untuk melakukan pergerakan lalu mereka akan melancarkan
serangan besar – besaran pada saat Reverie
di Mariejoa berlangsung. Pihak
Pemerintah Dunia pun pastinya akan sangat terkejut dengan adanya serangan dadakan
tersebut. Karena pihak Pemerintah Dunia tidak mendeteksi pergerakan dari para
Pasukan Revolusi. Inilah yang menjadi tujuan dari Sabo. Lalu Kira – kira
siapakah yang menjadi target Dragon di Reverie ? Apakah pihak GOROSEI ? Atau
semua pemimpin dunia yang hadir ? Kita tunggu saja kelanjutan ceritanya. Terima Kasih.........
Sumber:22portgas
No comments:
Post a Comment