iklan

Wednesday, May 30, 2018

Review Chapter 905 : Pertemuan Reverie & Penyusupan Pasukan Revolusi

Chapter kali ini diawali dengan diperlihatkanya kemegahan dari Markas Besar Angkatan Laut (Marine) yang baru dengan nama New Marineford. Tidak hanya baru tapi markas ini juga jauh lebih kuat dari sebelumnya. Dan perlu kalian ketahui bahwa Markas Besar Angkatan Laut ini berada dekat dengan tanah suci Mariejoa, tempat dimana Reverie akan diselengarakan sekaligus tempat tinggal kaum Naga Langit (Tenryubitto). Disana kita melihat Fleet Admiral Sakazuki alias Akainu yang marah besar karena mendengar kabar tentang Admiral Fujitora yang sedang berada di Mariejoa. dan yang merarik dari kedatangan Admiral Fujitora di Mariejoa adalah percakapan dengan koleganya di Angkatan Laut, siapa lagi kalau bukan Admiral Ryokugyuu

https://tmp.mangaeden.com/en/it-manga/one-piece
Belum jelas wujud dari Admiral angkatan laut yang satu ini, yang pasti dia tidak makan selama 3 tahun karena menurutnya makan adalah tindakan yang merepotkan. Dan dari sini jelas Admiral Fujitora benar benar serius akan mengusulkan untuk menghapus sistem Shichibukai. Dia juga menilai bahwa pihak Angkatan Laut sudah tidak lagi membutuhkan keberadaan Shichibukai sebagai aliansi karena Dr. Vegapunk selaku ilmuan Pemerintah Dunia (World Government) yang jenius telah menciptakan sesuatu yang hebat. Entah apa yang diciptakanya. Yang jelas, Menurut Admiral Fujitora sesuatu yang diciptakan Dr. Vegapunk ini mampu menggantikan peran Shichibukai. Mungkinkah sesuatu yang diciptakan Dr. Vegapunk itu adalah pasukan perang baru yang pernah disinggung Trafalgar D Water Law pada chapter 690 ?
Oke kita lanjutkan pembahasanya, Pada chapter kali ini kita juga melihat para pemimpin dunia One Piece yang sudah siap untuk berkumpul pada pertemuan Reverie yang akan digelar di Tanah Suci Mariejoa. Serta sikap mereka yang bisa dibilang aneh dan nyentrik, Kecuali Kerajaan Ryugu (Ryugu Kingdom) yang berperilaku sewajarnya. Biarpun Putri Shirahohi mendapat sambutan yang sangat hangat dari para manusia yang berada disana karena kecantikan dan pesonanya. Memang rumor tentang kecantikan dari Putri Shirahoshi bukanlah hal baru dalam dunia One Piece, karena pada chapter 489 di Thriller Bark salah satu dari anak buah Laura menilai bahwa Ratu Ular Boa Hancock pun akan terpesona dengan kecantikan dari Putri Shirahohi. Dan pada chapter kali ini rumor tersebut benar adanya. Bahkan Morgan “Si Berita Besar” pun sangat tergila – gila dengan kecantikan dari Putri Shirahohi. Lalu apakah Morgan memiliki akses untuk masuk ke tanah suci Mariejoa ? karena kita semua pasti sudah mengetahui bahwa tidak sembarang orang bisa menginjakkan kaki di tempat tersebut. Tentu saja Morgan memiliki koneksi untuk pergi ketempat tersebut. Lalu siapakah orangnya ? Siapa lagi kalo bukan Stussy dari CP 0 (Chiper Pol Aigis Zero). Tetapi bukan disitu bagian terpentingnya, kalian harus ingat bahwa Putri Shirahohi memiliki sebutan lain yaitu Poseidon. Yap, Dia adalah salah satu dari 3 senjata kuno (Ancient Weapon) yang pernah ada pada Abad Kekosongan atau Void Century. Dan saat ini sebuah senjata kuno dengan daya destruktif massif sedang di perlihatkan dihadapan para pemimpin dunia dan tidak hanya itu pihak Pasukan Revolusi pun ikut meramaikan pertemuan tersebut. Perlu diingat bahwa semuanya akan baik – baik saja selama informasi tentang Putri Shirahosi adalah Poseidon tidak diketahui oleh orang lain selain keluarga Kerajaan Ryugu.

Pada bagian akhir dari chapter kali ini kita melihat adanya segerombolan burung gagak yang terbang menuju gondola yang dinaiki oleh para pemimpin dunia yang hadir di Reverie. Sudah bisa dipastikan bahwa segerombolan burung gagak itu adalah salah satu dari komandan Pasukan Revolusi. Siapa lagi kalo bukan Karasu yang sedang terbang menuju tanah suci Mariejoa. Tidak hanya sampai disitu Sabo juga sudah menyusup sekaligus menyamar menjadi salah satu pengawal yang berjaga di gondola tersebut. Dari sini sudah sangat jelas bahwa pihak Pasukan Revolusi sudah melakukan pergerakan terlebih dahulu. Dan kemungkinan mereka sudah bersiaga di tanah suci Mariejoa untuk mendeklarasikan perang kepada pihak kaum Naga Langit (Tenryubitto). 

 Tetapi sepertinya pergerakan dari pihak Pasukan Revolusi ini tidak disadari oleh pihak Angkatan Laut dan chiper pol. Hal ini bukanlah hal aneh karena ketika di Logue Town pergerakan Pasukan Revolusi pun tidak disadari oleh pihak Angkatan Laut. Dan yang membuat saya heran adalah mengapa orang seperti Belo Betty yang menjabat sebagai salah satu komandan pasukan timur serta Koala yang biasa mendampingi Sabo masih berada di Kerajaan Kamabakka ? Mengapa mereka tidak ikut bergerak ke Mariejoa ? Lalu apakah mereka akan menyusul ke Mariejoa ? Apakah Pihak Pasukan Revolusi benar – benar serius untuk mendeklarasikan perang kepada Kaum Naga Langit ? Biarlah Waktu yang menjawab pertanyaan – pertanyaan ini…….

No comments:

Post a Comment