iklan

Saturday, June 24, 2017

Syndrome Amber Lead

Sindrom ini bermula disebuah negeri bernama Flevance. Orang-orang biasanya memanggil nama negeri itu dengan sebutan “White City”. Disana semua penduduknya kaya raya. Dan kotanya persis seperti didalam dongeng dengan tanah serta tumbuhanya yang putih seperti di negeri dongeng. Karena begitu indahnya kota  ini seakan tidak nyata. Itu semua berkat ditemukanya semacam “Lead” yang biasa disebut “Amber Lead” yang ditemukan di lapisan tanah negeri tersebut. Orang-orang disana memanfaatkanya untuk membuat berbagai macam barang mulai dari peralatan makan, lukisan, bahan pemanis, make up, bahkan senjata. Produksi Amber Lead yang mempunyai kualitas tinggi memiliki pembeli dari berbagai penjuru dunia. Dan itulah bisnis utama dari negeri Flevance.
            Pemerintah pun mengendus profit atau keuntungan dari bisnis itu. Dan pemerintah pun turut mengabil bagian dalam pengiriman produksinya. Karena pada dasarnya amber lead adalah sebuah sumber dana tak terbatas. Hal itu menyebabkan banyak orang memimpikan untuk tinggal disana, di White City. Dan bisnis ini dimulai dari 100 tahun yang lalu. Sebenarnya pihak perintah sudah memeriksa fitur geologis tanah tersebut. Dan menemukan bahwa sebenarnya jika menyentuh benda itu maka tubuh manusia akan hancur namun apabila hanya di gali itu tidak masalah.
            Pihak pemerintah dan raja White city sudah mengetahui fakta tersebut. Namun mereka lebih memilih untuk merahasiakan hal tersebut hanya karena sangat tertarik pada kekayaan yang di hasilkan. Dan proses produksi terus berlangsung oleh orang-orang yang ada di white city tanpa mengetahui bahaya yang akan terjadi. Bahaya yang paling mengerikan adalah benda itu akan sedikit demi sedikit masuk kedalam tubuh seorang anak muda dan disaat anak muda itu memiliki anak maka anak pemuda itu akan memiliki waktu hidup yang pendek. Dan ketika anak pemuda itu punya anak maka anak-anak itu akan memiliki waktu yang lebih pendek lagi. Begitu seterusnya dan setiap generasi waktunya akan semakin pendek. Hingga pada akhirnya anak-anak akan mati sebelum tumbuh menjadi dewasa.

            Ketika para penduduk White city sadar bahwa ternyata Amber lead mengandung racun semuanya sudah terlambat. Kakek, nenek, orang tua, dan anak-anak semuanya terjangkit penyakit itu secara bersamaan. Penyakit ini disebut sindrom Amber Lead, Sindrom ini tidaklah menular akan tetapi apabila sudah terjangkit infeksi ini maka tidak ada obat penawar dan juga tidak bisa disembuhkan. Artinya orang yang menderita infeksi ini maka nasibnya bisa dipastikan akan mati. Kulit dan rambut mereka menjadi putih, mereka juga merasakan kesakitan pada sekujur tubuh mereka. Tidak ada satupun dokter yang bisa menghentikan penyakit infeksi tersebut. Dan itu baru permulaan karena tragedy kemanusiaan yang sebenarnya baru akan dimulai setelahnya.
            Negara-negara tetangga yang mengetahui bahwa orang-orang dari Frevance tengah sekarat karena terjangkit syndrome Amber Lead langsung memblokade perbatasan wilayah mereka dengan wilayah Frevance. Dan Negara-negara tetangga itu berfikir bahwa sindrom Amber Lead ini menular. Otomatis Frevance tidak ada jalan masuk maupun keluar dan membuatnya menjadi terisolasi. Sang raja dari Negara Frevance pun meninggalkan negaranya dengan bantuan pemerintah dan membuat keadaan semakin kacau. Orang dari Frevance yang ingin keluar untuk mencari pengobatan akan diperlakukan seperti monster yang kabur dari gua. Mereka ditakuti dan ditembaki hingga tewas.

            Namun orang-orang Frevance tidak tinggal diam begitu saja. Mereka melawan balik dengan senjata yang mereka punya. Dan bisa ditebak perang pun tak terhindarkan. Orang-orang dari Frevance menyerang siapa saja yang dianggap berpotensi menyerang mereka. Hasilnya Negara-negara tetangga dan dibantu pemerintah semakin beringas menghadapi orang-orang dari Frevance dan menghancurkan White City Frevance. Pada akhirnya tangan manusia sendirilah yang membinasakan para penduduk Frevance. Dari kejadian tersebut hanya ada satu orang yang selamat yaitu Law atau biasa kita kenal dengan nama Trafalgar D Water Law.

No comments:

Post a Comment